huff.... tegang juga gue pas nonton pertandingan Manchester United vs. Wigan yang notabene menentukan gelar juara Manchester United di musim 2007-2008 ini. Waktu itu gue nonton via Livestreaming (maklum, males langganan Astro) sama sodara gue yang juga pendukung Manchester United.
Pas nonton, rasa tegang, cemas, dan kesal karena internet yang tersendat bergabung menjadi satu. Tapi, rasa cemas sudah mulai hilang di menit ke-33 saat eksekusi penalti Cristiano Ronaldo sukses menggetarkan gawang Chris Kirkland dan rasa tegang hilang saat Ryan Giggs menggandakan keunggulan di menit 81, tapi tetep aja masih kesel karena internet sering down!
Melihat perjalanan Manchester United musim ini, gua bisa bilang ini merupakan musim yang menegangkan buat United beserta fansnya. Memulai musim dengan 2 seri 1 kekalahan dan hanya 1 kemenangan tipis bukanlah pertanda yang baik dalam mengawali musim, bahkan gue sempat berkata pada teman gue " duh, kalo gini caranya MU incer Champions League aja deh! lepasin tuh Premier!". Perlahan tapi pasti, setelah kemenangan tipis atas Tottenham Hotspur di Old Trafford, MU mulai bangkit dan bahkan mampu menyamakan rekor 100 tahun yang lalu, 4 gol di 4 pertandingan (termasuk Champions). Melihat awal sampai pertengahan musim ini membuat kebanyakan orang tidak akan menyangka bahwa yang akan manjadi saingan MU tetap Chelsea. Bayangkan, sampai setengah musim, United hanya sempat mencapai puncak klasemen paling lama 3 hari (waktu boxing day), selebihnya Arsenal yang memimpin klansemen.
Dominasi MU di Inggris baru mulai kelihatan saat MU membantai rivalnya, Arsenal, di piala FA dengan skor telak 4-0! Setelah kemenangan tersebut, performa Arsenal menurun dan performa MU menanjak. MU pun akhirnya sempat memimpin klansemen dengan keunggulan 5 poin diatas rival barunya di musim 07-08, Chelsea. Namun, menjelang akhir musim, hati para pendukung MU agak was-was. Setelah dikalahkan Boro di Riverside, MU ditahan imbang oleh Blackburn di Ewood Park, terlebih lagi MU dikalahkan oleh rival terdekatnya, Chelsea, yang akhirnya membuat poin MU dan Chelsea sama! Untungnya, 2 minggu berikutnya, permainan MU konsisten dan akhirnya MU menjuarai Premiership di musim 07-08 dengan selisih2 poin dari Chelsea.
Melihat perjalanan Manchester United musim ini, gua bisa bilang ini merupakan musim yang menegangkan buat United beserta fansnya. Memulai musim dengan 2 seri 1 kekalahan dan hanya 1 kemenangan tipis bukanlah pertanda yang baik dalam mengawali musim, bahkan gue sempat berkata pada teman gue " duh, kalo gini caranya MU incer Champions League aja deh! lepasin tuh Premier!". Perlahan tapi pasti, setelah kemenangan tipis atas Tottenham Hotspur di Old Trafford, MU mulai bangkit dan bahkan mampu menyamakan rekor 100 tahun yang lalu, 4 gol di 4 pertandingan (termasuk Champions). Melihat awal sampai pertengahan musim ini membuat kebanyakan orang tidak akan menyangka bahwa yang akan manjadi saingan MU tetap Chelsea. Bayangkan, sampai setengah musim, United hanya sempat mencapai puncak klasemen paling lama 3 hari (waktu boxing day), selebihnya Arsenal yang memimpin klansemen.
Dominasi MU di Inggris baru mulai kelihatan saat MU membantai rivalnya, Arsenal, di piala FA dengan skor telak 4-0! Setelah kemenangan tersebut, performa Arsenal menurun dan performa MU menanjak. MU pun akhirnya sempat memimpin klansemen dengan keunggulan 5 poin diatas rival barunya di musim 07-08, Chelsea. Namun, menjelang akhir musim, hati para pendukung MU agak was-was. Setelah dikalahkan Boro di Riverside, MU ditahan imbang oleh Blackburn di Ewood Park, terlebih lagi MU dikalahkan oleh rival terdekatnya, Chelsea, yang akhirnya membuat poin MU dan Chelsea sama! Untungnya, 2 minggu berikutnya, permainan MU konsisten dan akhirnya MU menjuarai Premiership di musim 07-08 dengan selisih2 poin dari Chelsea.
No comments:
Post a Comment